Senin, 16 Februari 2009

DEBAT FORMAT
1. Pendahuluan.
Pada dasarnya debat format parlemen Australia dan format Indonesian school Debating Champinship mempunyai pola yang sama. Apabila terjadi perbedaan atau terjadi perubahan, itu hany bersifat tehnis dan situasional. Misalnya, jumlah personil dewan juri tidak jadi masalah asalkan tetap ganjil. Pada debat format parlemen Australia durasi maing masing pembicara utama adalah 7 menit. Pada format ISDC 8 menit. Sedangkan untuk pidato balasan (reply speech ) durasi pada kedua format sama yakni 5 menit. Dalam mengumumkan pemenang tidak harus oleh chair person/moderator tetapi dapat dilakukan oleh chief adjudicator atau salah satu juri yang ditunjuk mewakili dewan juri. Perbedaan atau perubahan lain misalnya untuk menandai durasi/ waktu pembicara dalam menyampaikan pidatonya tidak harus menggunakan bunyi bel tetapi bisa dengan ketukan palu.

2. Gambaran Umum
Format debat ini diadopsi dari debat parlemen Australia. Bayangkan sebuah debat di sebuah parlemen dimana :
= Pihak pemerintah/ Tim Affirmative mengajukan sebuah usulan kepada parlemen.
= Pihak Oppsisi/ Tim Negatif menyanggah usulan tersebut.
= Masing-masing pihak mendapat alokasi waktu yang setara untuk mengemukakan pandangan secara bergantian.
= Parlemen/Adjudicator melakukan pengambilan suatu (voting) untuk memutuskan usulan Mana yang diterima.

3. Pelaku
Para pelaku debat kompetetif isni adalah :
- Debat dipimpin oleh seotang chair person (moderator)
- Dua tim yang masing-masing beranggotakan 3 orang
- Seorang pencatat waktu yang mendampingi chairperson
- Dewan juri/Adjudicator dengan jumlah anggota dsn spabila lebih harus ganjil

4. Topik/Motion
Topik adalah sebuah pernyataan usulan yang akan diperdebatkan. Tim Afirmatif memberikan argumentasi untuk mempertahankan usulan/topic tersebut sementara Tim Negatif harus memberikan menolak usulan tersebut.
Beberapa contoh topic debat :
a. bahwa kita tidak memerlukan pakaian seragam
b. bahwa kita boleh pacaran tanpa sepengetahuan orangtua
c. bahwa jalan-jalan ke mall memberikan banyak manfaat
d, bahwa nilai Ebtanas murni tidak diperlukan
e. bahwa Indonesia harus mengubah UUD 1945.

5. Bahasan tentang definisi
Tin affirmative harus mendefinisikan topic yang diajukan dengan :
- Memberikan gambaran yang jelas dan lugas mengenai topik yang dibicarakan.
- Menbatasi lingkup pembicaraan dengan menetapkan batas yang jelas
Hal ini untuk mencegah perdebatan yang tidak jelas karena adanya perbedan persepsi kedua belah pihak mengenai topik yang dibicarakan.

Contoh penyusunan definisi :
Topik : bahwa sesuatu yang pernah naik harus pula turun..
- Tim afiramatif memiliki berbagai kemungkinan mendefinisikan topik tersebut, karena topik diajukan tersebut bersifat abstrak.
- Tim Afirmatif bisa juga mendefinisikan ‘sesuatu’ sebagai Presiden Republik Indonesia.
- Dengan demikian topik itu mengandung inti bahwa siapa saja yang ‘naik’ ( menerima kekuasaan ) sebagai Presiden RI suatu waktu harus’turun’ ( menyerahkan kembali kekuasaannya ).
- Oleh karena itu definisi yang diajukan adalah : bahwa jabatan Kepresidenan RI harus dibatasi sebanyak 2 periode.
- Tim Afirmatif kemudian harus mengajukan argumentasi mengenai kerugian yang terjadi bila masa Kepresidenan tidak dibatasi serta memberikan bukti – bukti pendukung, misalnya control pada semua bidang selama pemerintahan rezim yang lalu, dll.
Contoh : di atas menunjukkan bahwa pada umumnya permasalahan yang diperdebatkan tidak diketahui hingga Tim Affirmatif menyajikan definisinya’

Panduan dalam menyusun definisi :
- Harus dapat diperdebatkan (misalnya memiliki dua sisi yang bertentangan
- Tidak boleh menyimpang dari topik yang diajukan.
Definisi yang harus ditentang oleh Tim Negatif :
- Terjadi bila tim mendefinisikan sebuah topik secara harfiah dan hakiki sehingga tidak dapat diperdebatkan.
Contoh :
- Topik yang diajukan : Bahwa kita harus makan minum dan bergembira.
- Definisi yang truistik adalah bahwa kita harus makan supaya tidak mati kelaparan, harus minum supaya tidak mati kehausan kita harus bergembira bahwa kita masih hidup.
- Fakta bahwa manusia akan mati bila tidak makan dan minum, misalnya tidak dapat diperdebatkan karena betul secara hakiki.
Definisi tautologis ;terjadi bila definisi disusun sedemikian sehingga tidak mingkin secara logis dinegasikan.
Contoh :
- Topik yang diajukan ; bahwa tehnologi mengakibatkan rusaknya etika kerja
- Tehnologi didefinisikan sebagai segala kemajuan ilmu pengetahuan yang membuat hidup menjadi lebih mudah dan nyaman sehingga meruksak etika kerja.
- Karenanya definisi keseluruhan akan berbunyi: bahwa segala kemajuan ilmu pengedtahuan yang membuat hidup lebih mudah dan nyaman sehingga meruksak etika kerja mengakibatkan rusaknya etika kerja.
Squirelling : adalah definisi yang tidak sesuai dengan topic atau tidak memiliki kaitan yang logis dengan Topik.
Contoh : Topik Bahwa PAN keja sama dengan PKB
Tim affirmative melakukan suirelling bila mendefinisikan sebagai Persatuan Anak Nagrak dan PKB sebagai Paguyuban Keluarga Betawi, karena jelas –jelas bahwa topic yang diajukan adalah hubungan antara Partai Amanat Nasional dan Partai Kebanghkitan Bangsa.
Pembatasan Ruang dan Waktu
Pokok permasalahan yang diperdebatkan tidak dapat dibatasi pada periode dan tempat waktu tertentu.
Contoh : membatsi pembatasan suatu pokok permasalahan p[ada perkembangan ekonomi Indonesia selama era orde lama/baru
Catatan mengenai tantangan suatu definisi
- Menentang definisi yang diberikan Tim Affirmatif hanya dapat dilakukan bila saja merasa pasti bahwa definisi tersebut relevan.
- Lebih baik Tim Negatif meninggalkan kasus yang sudah dipersiapkan dan menghadapi Tim Affirmatif berdasarkan definisi yang dibuat daripada menantang definisi tanpa dasar dan alasa yang kuat.
6. Argumentasi :
Argumentasi adalah proses menjelaskan mengapa sudut pandang tim tersebut harus diterima.Argumentsi bukan opini, karenanya harus didukung oleh bukti-bukti contoh, fakta, statistic, kutipan pakar, pandangan masyarakat dll yang relevan.
Argumen yang baik :
- Relevan
- Tersusun dengan baik
- Konsisten dan logis secara internal (argument seorang pembicara tidak boleh kontradiktip dengan pembicara lainnya)
- Jelas. Ingatlah bahwa anda sedang meyakinkan orang lain bahwa argument anda benar.
- Menggunakan bukti-bukti sdecara efektif.
Paduan untuk menyusun argumentasi yang baik :
- Sedapat munkin berikan konfirmasi mengenai fakta yang disampaikan.
- Bahas permasalahan dari semua sudut pandana/persepektif .
- Argumentasi dari penguasa bobotnya tidak besar karena penguasa sering membuat kesalahan.
- Persiapkan lebih dari satu kasus. Dalam menyusun definisi pikirkan berbagai cara pendefinisian. Kemudian bangun argumentasi yang dapat digunakan untuk menyanggah kasus tersebut satu persatu.
- Jangan terpaku pada suatu kasus karena itu adalah hasil pemikiran anda pribadi.
- Kwantifikasi Argumentasi menjadi lebih kuat bila diperbesar dengan data kwantitatif.
Benang Merah Argumentasi :
Sebuah tim harus memiliki benang merah argumentasi yang merupakan alur pikir logis mengenai mengenai topik yang diperdebatkan.
Benang merah argumentasi menunjukkan mengapa usulan /pandangan tim tersebut benar dan logis .
Adalah pikiran utama yang mengkaitkan pembicaraan pertama, kedua dan ketiga sehingga terdapat konsistensi.

7. Sanggahan (rebuttal)
Menyanggah adalah proses untuk membuktikan bahwa bobot argumentasi tim lawan lebih rendah dari yang mereka katakan. Termasuk didalamnya :
- Menunjukkan bahwa argumen lawan didasarkan pada fakta yang salah atau interpretasi yang salah mengenai suatu fakta.
- Menunjukkan bahwa argument lawan tidak relevan dengan upaya pembuktian topic.
- Menunjukkan bahwa argument lawan tidak logis.
- Menunjukkan bahwa meskipun argument lawan benar namun implikasinya tidak dapat diterima.
- Menunjukkan bahwa meskipun argument lawn benar namun bobotnya tidak terlalu besar.
Seperti argument sanggahan juga bukan opini semata. Seperti tim menjelaskan mengapa dan bagaimana keabsahan argumenya. Mereka juga harus menunjukkan bagaimana dan mengapa argument lawan dipandang tidak sah.
- Sebuah argument lawan dapat salah karena fakta dan ligikanya ….jelaskan bagaimana dan mengapa.
- Sebuah argument dapat pula kontradiktif dengan argument pembicara lain dari tim tersebut, atau merupakan pengulangan dari pembicara lain tunjukkan hal tersebut.
- Sebuah argumen bisa saja benar tetapi tidak relevan.
8. Pembagian kerja tim(team split)
Debat adalah kerja tim, karenanya :
- Terdapat pembagian kerja yang jelas antara ketiga pembicara
- Argumen-argumen yang diajukan penyampaiannya dibagi kepada ketiga pembicara.
Pembicara pertama meletakkan dasar dari kasus yang diajukan :
A 1 : Pembicara Pertama Tim Affirmatif :
- Mendefinisikan topic
- Menyampaikan benang merah argumentasi Tim Affirmatif
- Memaparkan pembagian kerja tim
- Menyampaaikan argument utama
- Menyampaikan ringkasan dari pidatonya
N 1 : Pembicara pertama Tim Negatif :
- Menanggapi definisi yang disampaikan Tim Afirmatif menerima atau menantang
- Menytanggah A1
- Menyampaikan benang merah argumentasi Tim Negatif
- Memaparkan pembagian kerja Tim Negatif
- Menyampaikan argumen utama
- Menyampaikan ringkasan pidatonya

Pembicara keduamenyajikan argumen pokok untuik memenangkan debat.
A 2 - Penbicara kedua Tim Negatif
- Menyanggah argument utama N1
- Mempertahankan definisi bila N 1 menentang definisi tersebut
- Secara selintas menegaskan kembali argument utama tim affirmative.
.
- Menyampaikan argumen . Sebagian waktu A2 digunakan untuk mengemukakan argument dan materi baru.tidak sekedar mengulang A1 ( pembicara pertama) A 2 bertugas untuk mnyajikan pokok-pokok Tim affirmative.
- Menyampaikan ringkasan daripidatonya.
N 2 Pembicara kedua Tim Negatif.
- Menyanggah A 1 dan A2
- secara selintas menegaskan kembali Argumen utama Tim Negatif
- Menyampaikan argument, sebagian besar waktu N 2 digunakan untuk mengemukakan argument dan materi baru / tidak sekedar mengulang arumen A 1 (pembicara pertama). N 2 bertugas untuk menyajikan pokok-pokok argument Tim Negatif.
- Menyampaikan ringkasan dari pidatonya.

Tugas Utama pembicara ke tiga adalah menyanggah tim lawan.
A 3 : Pembicara ketiga Tim Affirmatif
- Menaggapi dan menyanggah argument N 1 dan N 2, terutama mengenai hal-hal yang belum sempat ditanggapi oleh oleh \A 1 dan A 2.
- Mempertegas sanggahan yang telah disampaikan oleh A 1 dan A 2
- Menegaskan kembali argument tim Affirmatif dengan mengulangi secara selintas benang merah dan argument kedua pembicara terlebih dahulu.
- Meringkas pokok-pokok permasalahan yang diperdebatkan.
N 3 : Pembicara ketiga Tim Negatif :
- Menyanggah argumentasi ketiga pembicara Tim Affirmatif
- Menegaskan kembali argumentasi Tim Affirmatif dengan mengulas secara selintas benang merah dan argumen kedua pembicara terdahulu.
- Mengidentifikasi titik-titik pertentangan dalam debat.
- Meringkas pokok-pokok permasalahan yang diperdebatkan
- Tidak boileh menyajikan pokok permasalahan baru

9. Pidato Balasan (Reply Speech)
Pidato balasan merupakan pidato penutupan masing-masing tim yang memberikan ulasan mengenai keseluruhan debat :
- Menegaskan pokok-pokok utama argumen tim
- Menunjukkan kaitan logis dan argumen tersebut menuju pembuktian benang merah tim.
- Menunjukkan secara lugas kekurangan dari argumentasi tim lawan, hal ini dapat dilakukan secara umum maupun rinci.
- Dalam pidato balasan pembicara tidak boleh mengajukan materi baru, dan tidak boleh pula melakukan penyanggahan terhadap pokok pokok yang disampaikan dalam pidato utama.
Tambahan : Memberikan gambaran terhadap jalannya debat.
- Pertentangan yang ada / intisari perbedan pendapat
- Apa yang telah diberikan oleh timnya
- Apa yang telah dicoba dibuktikan oleh tim lawan
- Berikan alas an mengapa timnya harus menang





Transkrip Debat Example :
This House would make sex education compulsory in high school

The first Speaker of the Affirmative Team.
Ladies and Gentlemen.
Because today or tonight we are going to have a debate about the motion that this house would make sex education compulsory in high schools, so if there’s any of you who think that sex is something bad even before debate begin we have judged that sex is something which is bad that we should avoid, please leave this house now. Nobody …ok now I’m sure that everyone of you here can judge something wisely. Ok one again the motion was that this House would make sex education compulsory in high schools. In this debate we define this House as Indonesia government and would make compulsory and we define make sex education in senior high school lesson L&G. And what is the parameter of this sex education ?It is that the education about sex that contain about the genital organs, sexual etc, contraception, abortion, sexual transmitted disease and the most important the effects and consequences of the sexual act and that will be discussed more by the second speaker.
Why we have to have the sex education compulsory in high school? It is urgent as applied we have the sex education in Junior high schools and as the first speaker of the affirmative team, I will tell you and elaborate about the proposal how top make sex education compulsory in high schools which is by student’s need in the curriculum in the right lesson , in the right chapter and also what it is contain of which and also from about the funds which we can get from the APDN and the social foundation.
About the condition right now. Ill tell you from which that there are a lot of wrong sex behaviours in the youth right now and the second point is that there are a lot of increase of the sex genital transmitted disease and also about how the youth now which is female high school students age did not get enough information about sex. L&G, let’s come with my first argument L&G . You know nowadays that there are a lot of wrong sex behaviour in schools . Why ? it is because the youth is a kind of poverty, well , boys band is up to 14 year old and the girl is up 12 year old L&G in this period of puberty, sex is the basic need of human and the youth is curious and they want to know and even start the sexual act L&G ,. For example , they are doing the free sex L&G and you know that pregnancies of the female high school. (POI). They have initially sexual intercourse before the age of 13. Eight for three percent. This is based on the Henry Watch from foundation research, That was in America. L&G you know that America has applied the sexual education, What about our country which is notr providing sexual education ? (POI), No, mum (refusal) and also the other wrong sex behaviour is not using contraception. You know in our country it is not a culture. The people arer not educated enough to user the contraception L&G and also the other wrong behaviour is the pregnant without marriage and the wrong sexual orientation which is like lesbianism, homosexuality and phaedophile L&G and the other things.
And now let’s come with my second argument. You know how the part of the sexual transmitted diseases have increased, why?.. Because L&G nowadays people are getting more freely to express their need its sex L&G. I’ll give you an evidence. The number of people who are infected by AIDS is more than 14 million of people all round the world.. and that number increases more, that was for years ago and you know what it concentrated in Asian countries try like our country Indonesia L&G, and also there are many still a lot of sexual transmitted disease like syphilis gonorrhea that of course can corrupt the health of the youth L&G.
And now let’s come with my third argument. The condition in Indonesia right now is that the students in the age of Senior high School cannot get enough information about sex.
It is because they never get it. They do not get enough source from their parents L&G In this Indonesia culture , it is still considered taboo in talking about sex, so how can the youth, how can the children \get that education L&G and from whom you know , we don’t have mutual liking of sex education in school because we are not compulsory it L&G

What is Life

Hidup di dunia hanya sekali. Karenanya, kita harus menjadikan hidup yang sekali itu bermakna di dunia dan bisa menjadi bekal di akhirat kelak. Hidup akan bermakna andai kita isi dengan kerja keras. Tanpa kerja keras tak mungkin kita sukses dan mampu mengemban amanat yang Allah bebankan kepada kita. Tidak ada kesuksesan dan kemuliaan bagi orang yang malas.

Jangankan manusia, binatang pun harus bekerja keras untuk bisa eksis. Apa jadinya bila seekor singa malas berlari untuk memburu mangsanya, ia akan mati kelaparan. Apa jadinya pula bila seekor rusa malas berlari, tentu ia akan dimakan singa. Bahkan seekor nyamuk pun harus bertaruh nyawa untuk mendapatkan makanan. Betapa ranjau manusia siap menghancurkan tubuhnya ketika ia hendak menghisap darah.

Cukupkah hanya dengan kerja keras? Ternyata tidak. Manusia tidak bisa mengandalkan otot dan fisiknya belaka. Ia harus memanfaatkan pula potensi pikirannya. Semakin cerdas dalam bekerja, maka akan maksimal pula hasil yang diraih. Rasulullah mengatakan bahwa orang yang paling cerdas adalah orang yang selalu mengingat mati dan bekerja keras mempersiapkan bekal guna menghadapi kematian tersebut.

Pesan Rasulullah di atas menggambarkan bahwa kerja keras kita harus dilandasi nilia-nilai moral. Tidak dikatakan cerdas seorang yang bekerja tapi curang ketika melakukannya. Tidak pula dikatakan cerdas bila seseorang bekerja tapi mengorbankan harga diri dan kemuliannya.
Kerja keras dengan cerdas akan sempurna bila disertai keikhlasan. Dengan ikhlas, kerja akan semakin indah dijalani.

Seorang yang ikhlas orientasinya tidak hanya sekadar duniawi, tapi juga menyentuh akhirat. Bila kita bekerja keras dengan otak cerdas dan dilandasi ikhlas, insya Allah banyak hal bisa kita raih.

Tidak hanya materi, tapi juga amal kebaikan, ilmu, nama baik, dan saudara baru.
Kerja yang hanya berorientasi dunia sangat rendah nilainya. Imam Ali mengatakan bahwa siapa yang bekerja karena perutnya belaka, maka derajatnya tidak jauh dari apa yang keluar dari perutnya tersebut. (Ems)